Poin Poin Vital Breeding

Breeding  secara redaksional berarti membiakkan. Breeding stock adalah sekelompok hewan yang digunakan dengan tujuan untuk dilakukan pemuliaan secara terencana untuk mendapatkan ras baru. Breeding stock dapat berupa hewan yang masih murni (purebred) maupun hewan yang bukan ras murni, yang memiliki sifat yang diinginkan sehingga ketika disilangkan diasumsikan akan dapat menggabungkan, atau mendapatkan sifat yang lebih baik dari ras sebelumnya (Wikipedia)

Breeding merupakan pilar utama dalam usaha peternakan, beberapa pakar dan pelaku peternakan bahkan mengatakan kegiatan breeding adalah jantungnya usaha peternakan. Dalam artian praktis yaitu usaha untuk mengembangbiakkan ternak dengan cara mengawinkan ternak pejantan dengan betina, baik dalam artian kawin fisik langsung dana tau menggunakan teknologi reproduksi sehingga menghasilkan anakan yang berkualitas.

Ada beberapa poin penting dan menentukan dalam kegiatan breeding diantaranya :

  • Penentuan kambing bakalan yang berkualitas baik (jenis, bobot badan, kondisi fisiologis).

perawatan pejantan

Dengan pemilihan bakalan ternak yang baik diharapkan nantinya dihasilkan anak yang berkualitas baik. Bakalan ini meluputi calon pejantan/pejantan dan calon induk/indukan. Setelah indukan dan pejantan ada hendaknya dipersiapkan kondisi fisiknya baik asupan nutrisi maupun non nutrisi sehingga secara fisik dan organ siap.

  • Support pakan yang berkualitas

Pada masa tertentu perlu ada peningkatan kualitas dan kuantitas pakan untuk mendukup optimalisasi proses metabolism ternak. Contohnya teknik flusing pakan pada masa berahi yaitu Peningkatan kualitas pakan untuk mendukung proses pematangan sel telur dan proses perkawinan. Selain itu pada masa kebuntingan 2-3 bulan juga perlu ada Peningkatan kualitas pakan hingga 3 bulan setelah melahirkan.

  • Pengetahuan waktu berahi

berahi

Ketrampilan dalam melihat tanda berahi pada ternak  betina sangat menentukan keberhasilan perkawinan. Karena dengan mengetahui masa berahi ini efisiensi waktu breeding dapat terkendali. Saat masa ini terdeteksi maka hendaknya proses perkawinan segera dilakukan apabila terlewat maka akan menunggu waktu lagi satu siklus (artinya boros waktu)

Waktu berahi  pada saat ini dapat ditentukan dengan melakukan teknik gertak birahi yaitu upaya penyerempakan birahi beberapa betina. Gertak birahi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pemasasangan spon pada vagina ternak betina selama 14 hari biasanya dua hari setelahnya akan muncul biarahi. Apabila menghendaki waktu yang cepat dapat menggunakan hormon prostaglandin, dimana setelah injeksi dua hari kemudian biasanya ternak birahi.

  • Perkawinan

Upaya perkawinan ini dapat dilakukan dengan dua acara yaitu mengawinkan langsung antara pejantan dengan betina dana atau menggunakan teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan. Apabila mengawinkan langsung dapat dilakukan dengan system koloni betina dengan pejantan atau dengan mengawinkan langsung betina yang berahi. Apabila melakukan system koloni perbandingan jantan betina hendaknya menjadi pertimbangan yaitu maks 1 pejantan untuk 20 betina dan ini dilakukan selama dua siklus birahi yaitu  42 hari.

Teknologi reproduksi yang bisa dipakai adalah IB (inseminasi buatan). Melalui IB sudah dijamin kualitas bibit pejantannya. Dengan penerapan IB diharapkan anak yang lahir mempunyai sifat-sifat yang unggul. Ternak yang berahi dilakukan IB. Ternak yang belum berahi pada hari ke- 2 dan 3 diamati terus, dan dilakukan IB setelah timbul. Ternak yang gagal menjadi  bunting kemudian berahi lagi setelah lewat satu siklus terus dilakukan IB

  • Pemeliharaan anak

cempe perawatan

Ternak yang bunting mendapatkan perlakuan khusus yaitu dengan menambah pakan baik kualitas dan kuantitasnya agar janin dapat tumbuh secara optimal. Pengawasan khusus dilakukan sampai anak lahir. Setelah lahir, dipisahkan dari induk, pemberian susu, pemberian pakan dan sebagainya. Apabila anak segera dipisah maka akan mempercepat proses birahi pada kambing betina sehingga dapat dilakukan perkawinan lagi. Apabila tidak terlalu intens dapat menggunakan system 2-3 bulan anak bersama induk baru sapih. Tapi yang pasti pasca kelahiran tingkat survival anak menjadi tantangan tersendiri.

Apabila poin tersebut dapat dijalankan maka upaya breeding   sudah dalam on track sebagai pabrik cempe maupun pabrik pedet.

 

Tinggalkan komentar